Kendari,AnoaTribun.Com.Menanggapi statement Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi terkait pembangunan kantor Gubernur dan Patung pahlawan Oputa Yi Koo, HMI Cabang Kendari beri kritik pedas terhadap DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.
HMI Cabang Kendari menilai bahwa pernyataan yang telah dikeluarkan oleh DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara tidak sesuai dengan fakta yang terjadi.
HMI Cabang Kendari dalam aksi unjuk rasa nya yang digelar Senin, 12 September terkait pembangunan kantor Gubernur dan patung pahlawan Oputa Yi Koo, memberi penekanan terhadap fungsi DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.
"Pembangunan Kantor Gubernur dan patung pahlawan ini, sangat tidak memiliki urgensi yang jelas melihat ada 299,05 Km Jalan berstatus provinsi yang belum ter aspal yang seharusnya lebih diperhatikan, seharusnya DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara melakukan tugas pokok dan fungsi nya." Ujar Al fath Koordinator lapangan pada saat diwawancara.
HMI Cabang Kendari dalam aksi unjuk rasa nya di temui langsung ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh. Dalam pertemuan itu Al Fath yang menjadi koordinator lapangan meminta konfirmasi serta kejelasan terkait statement Abdul Salam Sahadia perihal pembangunan Kantor Gubernur yang tidak dibahas dalam rapat Paripurna.
"Kami disini juga ingin meminta konfirmasi terkait Pernyataan anggota DPRD Komisi III Abdul Salam Sahadia bahwa, Pembahasan pembangunan kantor gubernur ini tidak pernah dibahas, yang ada itu pembahasan rehabilitasi." Ujar Al Fath.
Abdurrahman Saleh pun yang juga adalah alumni Kader HMI Yogyakarta pun Membenarkan terkait pernyataan tersebut.
"Pembahasan terkait pembangunan kantor gubernur ini memang sudah dibahas tetapi nomenklaturnya adalah rehabilitasi bukan pembangunan dan baru akan di anggarkan pada tahun 2023." Tutup Abdurrahman Saleh.
HMI Cabang kendari pun meminta kepada Ketua DPRD Provinsi Sulawesi tenggara untuk melakukan sidak ke lokasi pembangunan kantor Gubernur.
Abdurrahman saleh pun memberikan atensi, dengan permintaan masa aksi HMI Cabang Kendari untuk melakukan sidak pada hari itu juga. Akhirnya bersama Abdul Salam Sahadia anggota DPRD komisi III, HMI Cabang Kendari melakukan sidak di lokasi pembangunan kantor Gubernur.
"Hari ini HMI Cabang Kendari melakukan sidak di lokasi Pembangunan kantor gubernur bersama anggota DPRD Komisi III abang kami Abdul Salam Sahadia, Tampak sudah ada aktifitas di lokasi pembangunan, alat-alat berat sudah mulai ber operasi." Ujar Al Fath.
Sehari setelah sidak, kemudian Gubernur Ali Mazi dalam Wawancara disalah satu media menanggapi terkait demonstrasi penolakkan pembangunan kantor gubernur.
"Mana mungkin anggaran bisa masuk, kalau tidak ada ketuk palu." Ujar Ali Mazi dalam keterangannya pada awak media.
HMI Cabang kendari menduga bahwa ada sebuah perselingkuhan yang dilakukan ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dan Gubernur. Pasalnya pernyataan Abdurrahman Saleh yang mengatakan bahwa tidak ada pembahasan pembangunan kantor Gubernur itu berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Ali Mazi.
HMI Cabang Kendari juga menggambarkan
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara berkarakter seperti Sangkuni. Sangkuni adalah lambang kelicikkan, Kepicikkan, kemunafikkan serta Pendusta. Apa yang disampaikan Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan manifestasi dari pada Sangkuni itu sendiri.
HMI Cabang Kendari juga menanggapi pernyataan Gubernur Sulawesi Tenggara dan memberi peringatan kepada Ali Mazi bahwa Seorang pemimpin itu harus betul-betul memperhatikan kebutuhan rakyat nya sebagaimana tugasnya sebagai seorang Khalifah/pemimpin. Mengutip kisah Khalifah Umar Bin Khattab yang turun langsung memperbaiki jalan. Suatu ketika khalifah Umar Bin Khattab r.a melihat kondisi jalan yang rusak kemudian ia berkata "Aku akan segera perbaiki Jalan itu, sebab aku takut diminta pertanggung jawaban dihadapan Allah SWT."
HMI Cabang Kendari berharap bahwa wajah buruk kepemimpinan di Sulawesi Tenggara seperti yang masih terus diperlihatkan, tidak boleh terus dibiarkan berkembang dan hidup di Sulawesi Tenggara.
Laporan : Tim