Konsel,AnoaTribun.Com.Pembangunan Rehabilitasi Jalan Ruas Ambaipua - Motaha di Duga Pengerjaannya Asal-Asalan.
Pengerjaan rehabilitasi jalan ruas ambaipua - motaha yang dikerjakan oleh Cv.DZAKY SHALIH PRATAMA dengan nilai kontrak 6,3 M.di duga proses pengerjaannya asal-asalan.hal ini berdasarkan hasil pantauan media ini mulai dari proses pengerjaan timbunan yang tidak menggunakan timbunan kelas C (sirtu) sampai dengan proses pengaspalan dan pengerjaan drainasenya.
Salah satu warga desa yang enggan disebutkan namanya menerangkan bahwa,proses pengerjaan drainase itu dilakukan dengan campuran setenga sak semen di ukur dengan 1 moleng pasir,serta drainase tidak menggunakan batu kosong pada saat akan dilantai dan masih berlumpur sudah diturunkan campuran.jelasnya
'Iya kemarin saya pantau pekerja/tukang,mereka mencampur itu setenga sak semen lalu dimasukkan didalam moleng untuk mencampur dan saat mereka akan melaintai drainase tidak dibatu kosong,bahkan masih tergenang lumpur karena pengaruu hujan mereka langsung turunkan campuran untuk dilantai drainasenya.sehingga kami selaku masyarakat sangat menyayangkan pekerjaan tersebut karena kami yakin tidak akan bertahan lama..tuturnya
Sementara itu.IRWAN MADORO,ST juga selaku masyarakat setempat menjelaskan kepada media ini, bahwa pihaknya sangat menyayangkan proses pengerjaan pengaspalan karena dilakukan dalam keadaan turun hujan deras.
'Kami selaku masyarakat kecamatan angata sangat prihatin dengan proses pengerjaan jalan ruas ambaipua - motaha,karena pihak rekanan/kontraktor tidak mengedepankan kualitas pekerjaan,karena mulai dari penyiraman prime cout/aspal cair itu dilakukan dalam keadaan turun hujan deras.pada hal setau kami prime cout/aspal cair ini selaku bahan perekat antara timbunan lapisan A dan aspal kemudian proses pengaspalan juga dilakukan dalam keadaan turun hujan,sehingga kami yakin suhu aspal sudah tidak maksimal (dingin) dan kami yakin pekerjaan tersebut tidak akan bertahan lama..jelasnya
Lanjut IRWAN.pihaknya juga menyayangakan karena selama proses pengerjaan tidak satupun pihak direksi maupun konsultan pengawas dan bahkan PPK yang hadir memantau pekerjaan tersebut,untuk itu kami berharap pihak dinas terkait bisa mengambil langka tegas serta memberikan sanksi terhadap pihak rekanan sebelum kegiatan ini semakin berlanjut.tutupnya
Sementara itu,pihak media ini mencoba menghubungi pihak-pihak terkait akan tetapi sampai berita ini terbit tidak terhubung.
Laporan : Tungga Jaya